100 Blog Indonesia Terbaik
IP

MerDeKa...

Beberapa Tanaman yang dijadikan Obat

On: Sabtu, 22 November 2008


Pengalaman membuktikan bahwa pengobatan peradangan jaringan hati yang disebabkan oleh virus menggunakan obat-obatan medis/kimia belum dapat memberikan hasil yang optimal. Bahkan yang lebih populer adalah menggunakan obat-obatan yang berasal dari bahan alam. Para tenaga medispun kebanyakkan, kalau tidak dikatakan selalu, menggunakan sediaan atau preparat obat yang berasal dari bahan alam untuk pengobatan peradangan jaringan hati dan obat bahan alam ini juga dapat dijumpai di apotek dan toko obat.

Berbagai penelitian telah berhasil membuktikan bahwa beberapa obat bahan alam sangat efektif untuk digunakan pada kondisi peradangan jaringan hati. Di samping itu, obat yang berasal dari bahan alam ini relatif lebih aman, murah dan mudah diperoleh, karena dapat disediakan sendiri di rumah dengan proses pembuatan yang sederhana. Beberapa tanaman obat yang dapat digunakan untuk pengobatan gangguan hati antara lain :

1. Milk Thistle { Silybum marianum (L.) Gaertner. }
Milk Thistle merupakan tanaman yang berasal dari daerah Laut Tengah, dan telah menyebar sampai ke Eropa dan Amerika Utara. Dilaporkan bahwa tanaman yang termasuk dalam famili Asteraceae ini juga dapat dijumpai di bagian timur Amerika, Kalifornia, Kanada, dan juga tumbuh di India, China, Amerika Selatan, Meksiko, Australia dan Afrika. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah biji dan telah direkomendasikan oleh paramedis di Eropa sebagai suatu sediaan untuk melindungi dan mengobati kerusakan hati yang disebabkan oleh penyakit hepatitis, terlalu banyak minum alkohol, sirosis, dan kerusakan hati karena penggunaan obat-obat kimia, ataupun karena keracunan yang disebabkan oleh jamur. Aktivitas hepatoprotektif milk thistle dilaporkan berasal dari biji yang mengandung silymarin, yaitu suatu campuran flavonolignan yang terdiri dari silybin A, B (campuran keduanya dikenal dengan silibinin), isosilybin A, B, silychristin, dan silydianin. Silymarin bekerja sebagai hepatoprotektif dengan cara menghambat masuknya toksin serta memblokir tempat berikatan toksin dengan merubah membrane luar sel hati. Silymarin juga meningkatkan produksi glutathione oleh hati yang digunakan untuk detoksifikasi sel hati, serta mengstimulasi RNA polymerase I dalam inti sel hati sehingga meningkatkan sintesa protein ribosom dan kemampuan regenerasi sel hati. Dosis yang direkomendasikan adalah 200 – 400 mg dari suatu ekstrak yang mengandung 70% silymarin terstandarisasi, dilakukan terhadap silibinin. Sedangkan apabila menggunakan bahan mentah, dianjurkan dosis 12 – 15 g per hari untuk pengobatan berbagai penyakit hati, dan dosis ini setara dengan 200 – 400 mg silibinin. Dalam suatu uji klinik pada manusia, dosis 420 mg silibinin memberikan manfaat terapetik pada pasien dengan gangguan sirosis akibat kebanyakkan minum alkohol.
2. Schisandra { Schisandra chinensis (Turcz.) Baillon }
Tanaman yang termasuk dalam famili Schisandraceae atau Magnoliaceae ini dikenal baik sebagai obat dalam pengobatan di Negeri China. Di China dikenal dengan nama Wu-Wei-Zi atau Bei Wu-Wei-Zi (sebutan untuk buah Schisandra chinensis), di Rusia disebut Limonnik, di Korea dikenal dengan nama Omicha, sedangkan orang Jepang menyebutnya dengan nama Gomishi. Schisandrin B, suatu lignan turunan dibenzocyclooctadiene yang merupakan komponen terbesar dalam buah schisandra telah dilaporkan menunjukkan aktivitas antihepatotoksik terhadap kultur sel hati mencit yang diinduksi dengan berbagai bahan kimia seperti asetaminofen, karbotetraklorida (CCl4), dan tiasetamid. Dilaporkan bahwa dalam suatu uji klinik di China, dimana lebih dari 5000 kasus berbagai tipe hepatitis yang diobati dengan schisandra telah menunjukkan penurunan SGPT dan SGOT sebesar 84 – 97%, dan 75% pasien memperlihatkan profil enzim hati menjadi normal. Dalam kasus hepatitis yang disebabkan karena toksin, 83 dari 86 kasus menjadi normal dalam kurun waktu 7 – 28 hari. Dosis yang direkomendasikan adalah 1,5 – 6 g bahan mentah per hari atau 1,5 g, tiga kali sehari.
3. Temulawak { Curcuma xanthorrhiza Roxb. }
Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia yang telah dikenal sejak dahulu karena berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Rimpang tanaman yang termasuk dalam famili Zingiberaceae ini terbukti dapat meningkatkan produksi cairan empedu dalam hati dan merangsang pengosongan kandung empedu, sehingga sangat berperanan dalam proses metabolisme. Temulawak juga dapat mengurangi aktivitas SGOT serta menurunkan aktivitas SGPT baik secara in vitro dan in vivo, maupun secara klinik. Fraksi kurkuminoid temulawak yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin diduga berperanan dalam hal ini. Suatu hasil uji klinik menunjukkan bahwa dosis yang digunakan untuk memperoleh manfaat pengobatan dimana terdapat penurunan SGOT dan SGPT adalah 15 – 30 mg kurkumin, tiga kali sehari.
4. Kunyit { Curcuma domestica Vahl. }
Sama halnya dengan temulawak, rimpang kunyit telah digunakan sejak dahulu sebagai bumbu untuk makanan dan untuk pemeliharaan fungsi hati. Tanaman yang termasuk satu famili dengan temulawak ini juga mengandung kurkumin, yang selain digunakan untuk pengobatan gangguan hati juga berkhasiat sebagai bakterisida dan fungisida sehingga banyak digunakan sebagai obat sakit perut dan untuk membunuh kuman penyebab rasa kembung.
5. Meniran { Phyllanthus niruri L. }
Meniran termasuk dalam famili Euphorbiaceae, dan dikenal sebagai tanaman obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dilaporkan bahwa, suatu ekstrak hexan dari meniran dosis 1,0 mg/ml terbukti mampu memberikan aktivitas antihepatotoksik terhadap kultur sel hati tikus yang diinduksi dengan karbotetraklorida (CCl4). Meniran juga berfungsi sebagai liver detoxifying pada penderita liver dan suatu ekstrak etanol 95% dari meniran ternyata efektif membunuh virus hepatitis B, dimana aktivitas antiviral diukur pada serum pasien yang positif mengidap virus hepatitis B. Mekanisme kerja meniran adalah dengan jalan memblok DNA polymerase, suatu enzim yang dibutuhkan virus hepatitis B untuk berkembang biak. Meniran juga dapat mereduksi peningkatan trigliserida, kolesterol dan fosfolipid dalam hati, jantung dan ginjal sebagai hasil pemberian alkohol. Penelitian lain menyebutkan suatu ekstrak air meniran dosis 0,63 mg/ml efektif terhadap virus hepatitis B.
6. Licorice { Glycyrrhiza glabra L. }
Glycyrrhiza berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sweet root” (akar manis). Tanaman yang termasuk famili Fabaceae ini merupakan salah satu tanaman obat yang paling sering digunakan dalam ramuan sejak dahulu, terutama di Negeri China. Dalam penelitian ditemukan bahwa glycyrrhizin dalam ekstrak akar licorice terbukti menekan sekresi hepatitis B virus (HBV) surface antigen (HbsAg) pada penderita hepatitis B. Glycyrrhizin selanjutnya berikatan dengan hepatocytes pada suatu konsentrasi yang dapat mengubah keadaan HBV-related antigen pada hepatocytes dan menekan sialilasi HbsAg. Uji klinik menggunakan suatu decocta dari akar licorice yang diberikan secara oral 15 – 20 ml, tiga kali sehari selama 10 – 20 hari memperlihatkan adanya pengurangan sakit pada hati dalam selang waktu 8 hari, dan pemeriksaan air kemih menunjukkan hasil negative terhadap pigmen bilirubin pada hari ke 10. Dosis yang direkomendasikan adalah 1 – 5 g akar licorice kering, tiga kali sehari dalam bentuk decocta atau infusa selama tidak lebih dari 6 minggu.

Disamping keenam tanaman di atas, menurut beberapa pustaka tanaman lain yang juga dapat digunakan untuk gangguan hati, diantaranya : batang brotowali (Tinospora crispa), daun sisik Naga (Drymoglossum piloselloides), daun pare (Momordica charantia), herba pegagan (Centella asiatica), daun sendok (Plantago major), herba sambiloto (Andrographis paniculata), akar tapak liman (Elephantopus scaber), rimpang bunga tasbih (Canna indica), dan akar alang-alang (Imperata cylindrica).

Agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal baik dari segi kemanfaatan maupun dari segi keamanan, maka disarankan agar sebelum menggunakan tanaman obat seperti disebutkan di atas, perlu pemeriksaan kesehatan dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang ahli dalam pengobatan obat bahan alam. Hal ini sangat penting untuk menentukan diagnosa dan jenis obat bahan alam yang dapat digunakan, karena tidak tertutup kemungkinan terdapat komplikasi penyakit lain dari penderita.

0 komentar on "Beberapa Tanaman yang dijadikan Obat"

Free Iklan

BLOG TETANGGA

ffff Photobucket life Photobucket WiriZka Photobucket dsghg hasan Image Hosted by ImageShack.us fita Photobucket