100 Blog Indonesia Terbaik
IP

MerDeKa...

Sampah plastik yang di Daur ulang

On: Jumat, 21 November 2008


Makassar kota metropolitan yang modern. Begitu seringkali diungkapkan banyak pihak. Lihat saja pembangunannya yang semakin hari bertambah banyak, bangunannya bertingkat yang seolah-olah berlomba saling bersaing untuk menjadi yang tertinggi di ibu kota. Pusat-pusat perbelanjaan modern yang menawarkan berbagai produk modern juga terdapat di hampir semua sudut kota Makassar. Sekilas, Makassar tak kalah dengan Ibu kota-Ibu kota lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Sama-sama modern, sama-sama menawan. Namun dari segi kebersihan lingkungan, jelas masih jauh. Contohnya, ketika saya mengunjungi suatu pusat perbelanjaan modern, Selasa (18/11) siang.


Di dalam pusat perbelanjaan itu ada department store yang sedang menawarkan belanja sale dengan potongan harga besar-besaran. Kopor kecil Delsey yang tadinya berharga sekitar Rp 1 juta, ditawarkan hanya Rp 630.000 saja. Begitu juga dengan produk kemeja pria yang tadinya Rp 600.000 ditawarkan hanya Rp 350.000 saja. Masih banyak produk lainnya yang ditawarkan dengan potongan harga cukup besar. Iklan tawaran belanja sale itu sebelumnya sudah dimuat di banyak media massa. Tak heran ketika department store itu membuka pintunya saat sale tiba, berbondong-bondong orang memasukinya. Begitu banyaknya orang yang masuk, sampai lantainya terlihat agak kotor. Bahkan di tangga jalan, terlihat penuh sampah-sampah kecil. Bayangkan di dalam pusat perbelanjaan modern, ada sampah berserakan, walaupun hanya potongan kertas kecil atau bekas lumpur yang menempel di alas kaki. Bagaimana pula di luar, di tepi jalan, atau di tempat-tempat lainnya? Sampah memang masih menjadi masalah besar bagi kota Makassar.

Data terakhir dari Dinas Kebersihan Kota Makassar menunjukkan, jumlah sampah mencapai hampir 28.000 meter kubik setiap hari. Komposisinya terdiri dari 65 persen sampah organik dan 35 persen sampah nonorganik. Penyumbang terbesar sampah itu berasal dari sampah rumah tangga yang mencapai sekitar 60 persen dari total sampah yang terdapat di Makassar setiap harinya. Sampah plastik jumlahnya juga tergolong cukup besar. Padahal, sampah plastik membutuhkan waktu 200 sampai 1.000 tahun untuk dapat terurai. Data dari Environment Protection Body, sebuah lembaga lingkungan hidup di Amerika Serikat, mencatat ada sekitar 500 miliar sampai 1 triliun tas plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. Itu berarti, sampah plastik jumlahnya terhitung cukup banyak.

Untuk mengurangi sampah plastik itu, ada cara untuk "memendekkan" umur sampah plastik itu dengan membakarnya. Namun hal itu sangat berbahaya, karena kandungan limbah sampah plastik yang terlepas ke udara saat terbakar, dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, termasuk manusia. Itulah sebabnya, dimana Yayasan-yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat, mencoba memberikan penyadaran bahaya sampah plastik tersebut, lewat kegiatan Makassar Green & Clean yang melibatkan banyak ibu rumah tangga di beberapa wilayah Makassar. Ibu-ibu rumah tangga itu diajak untuk mengubah sampah plastik bekas bungkusan sabun cuci, pewangi busana, pengharum ruangan, dan sebagainya, menjadi karya kreatif yang berguna. Mulai dari dompet berbagai ukuran, tas, sampai payung, dan berbagai pernak-pernik bermanfaat lainnya. Paling tidak itulah yang terlihat dalam kunjungan sejumlah wartawan ke kawasan cendrawasih. Ibu-ibu yang menjadi kader lingkungan di kedua tempat itu, terlihat antusias mengumpulkan plastik-plastik bekas bungkusan, yang kemudian dicuci, dikeringkan, lalu dipilah-pilah sesuai jenisnya, dan selanjutnya dipotong-potong, dan dijahit menjadi dompet, tas, payung, dan barang-barang berguna lainnya.

Bapak Walikota Ilham Arief Sirajuddin menjelaskan kegiatan para kader lingkungan tersebut merupakan bagian dari program Makassar Green & Clean. Program yang dimulai pada 2006 itu. Melalui program pemberdayaan perempuan dalam pengelolaan sampah plastik, sebanyak 100 ibu rumah tangga se Kota Makassar telah dilatih daur ulang sampah plastik, kiat kewirausahaan, dan keterampilan praktis menjahit kemasan bekas menjadi berbagai barang bermanfaat," jelas Ilham. Ditambahkannya, dari situlah muncul program pemberdayaan perempuan sebagai pengusaha kecil pendaur ulang sampah, menjadi barang-barang yang bernilai guna dan ekonomis, dan sekaligus fashionable pula. Program pemberdayaan masyarakat melalui plastik ini, selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, juga dapat menyelamatkan lingkungan dari bahaya sampah plastik." Kita tentu berharap, makin banyak lagi program sejenis yang membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Sehingga suatu saat, Makassar memang bisa seperti Singapura, yang modern dan bersih lingkungannya. Semoga.

1 komentar on "Sampah plastik yang di Daur ulang"

Sandy Ardiansyah mengatakan...

malam .... salam kenal ya

Free Iklan

BLOG TETANGGA

ffff Photobucket life Photobucket WiriZka Photobucket dsghg hasan Image Hosted by ImageShack.us fita Photobucket